Sabtu, 01 Agustus 2015

Pengasuh Asrama

Untuk saat ini ada Ummi Khulatul Mubarokah dan Abi Mohammad Hamdan yang mengasuh di asrama ini. Mereka di dunia nyata adalah pengasuh panti asuhan khusus putri yang bernama Panti Asuhan Yatim Putri Khoirun Nisa' 

Dalam kesehariannya Ummi Khulatul Mubarokah adalah Ibu Rumah Tangga yang mengasuh dua balita. Lahir di Cilacap, 25 April tahun 1981 dengan kondisi tubuh membiru. Saat itu ibunda yang melahirkannya masih berusia di bawah 17 tahun. Tumbuh hingga lulus MI (Sekolah Dasar) di lingkungan desa yang mayoritas penduduknya adalah petani. Letaknya ada di bagian barat Kota Cilacap. Nama desanya Tegalsari, Kecamatan Kawunganten Lor, Kawunganten, Kabupaten Cilacap.  Masa-masa MI selain sekolah dilalui dengan mengikuti kegiatan Pramuka, Dokter Kecil, dan baca puisi.

Usia Remajanya tumbuh di lingkungan Pondok Pesantren dan Madrasah Wathoniyah Islamiyah, atau biasa disingkat MWI Kebarongan, Kemranjen, Banyumas. Beberapa tahun setelah lulus 'Aliyah (SMU) beliau aktif dalam olah raga bela diri Karate dan menjadi atlet Kabupaten Cilacap Hingga tahun 2010. 

Selama kurang lebih lima tahun mendedikasikan baktinya pada Madrasah Tsanawiyah Negeri Kawunganten. Di sana membantu mengurus perpustakaan sekolah. Pada saat yang bersamaan beliau juga melatih anak-anak dalam bela diri karate. Mendampingi mereka dalam beberapa pertandingan, dan menjadi komisi teknis dalam olah raga tersebut di Kabupaten Cilacap.

Setelah menikah, beliau memutuskan berhenti bekerja dan diboyong suami ke kota pelajar (Yogyakarta). Di sana memulai hidup baru sebagai Full Wife House (Ibu Rumah Tangga total). Tiga tahun setelah menikah mulai berkenalan dengan dunia kepenulisan, karya-karyanya tertuang dalam beberapa buku antologi.  

Saat ini sedang berjuang meraih cita-cita menjadi penulis penuh waktu dengan terus belajar.
Ummi Khulatul Mubarokah


Sedangkan Abi Mohammad Hamdan menjadi guru di Sekolah Dasar di Kota Yogyakarta. Beliau lahir di desa Poreh, Sumenep, Madura pada Bulan Desember tahun 1983. Bersekolah diniyah, SD, dan MTs tidak jauh dari tempat lahir. Sekolah di MAN (Madrasah 'Aliyah Negeri) di Kabupaten Sumenep. Hari paling bersejarahsepanjang hidupnya hingga usia SMU adalah saat mengayuh sepeda dari usai Shubuh hingga sampai ke sekolah sebelum jam tujuh pagi. Jarak tempuh kira-kira 15 KM. 

Beliau melanjutkan study di UIN (Universtas Islam Negeri) Sunan Kalijaga Yogyakarta. Mengambil Prodi Ilmu Perpustakaan. Setelah lulus mengabdikan diri di TK Mutiara, Yogyakarta. Karena prodi dan aktivitasnya berbeda, beliau memutuskan mengambil alternatif kuliah yang sesuai dengan kependidikan. 

Beberapa tahun kemudian beliau pindah ke SD Muhammadiyah Jogokariyan hingga saat ini. Pada usia 27 tahun beliau memilih seorang wanita sebagai pendamping hidupnya. Wanita ini belum pernah dikenal sebelumnya. Hal unik yang melatar belakangi perjalanan pencarian pendamping ini yaitu pada saat berkenalan hingga menikah kira-kira hanya enam bulan. Dengan intensitas pertemuan hanya tiga kali; pertemuan pertama pada saat berkenalan (datang langsung dari Yogyakarta ke Cilacap), kedua saat meminang, dan pertemuan ketiga pada waktu akad nikah. Semoga Allah merahmati keluarganya.

Bapak dua putra ini pernah aktif di ATPUSI (Asosiasi Tenaga Perpustakaan Sekolah) Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai Wakil Ketua (Periode 2010 s.d 2014). Saat ini bersama istrinya membantu mengasuh panti asuhan sejak empat tahun terakhir. Hal yang dipegang adalah, Keikhlasan itu meringankan yang berat.
Abi Mohammad Hamdan




Tidak ada komentar:

Posting Komentar